Karyawan Pak Sangklak menyiapkan ikan bakar |
Sejak 19 tahun lalu, warung pak Sangklak di Pantai Tanjung Mas masih "begitu-begitu" saja. Hanya bangunan sederhana dari papan dan anyaman bambu Jauh dari kesan sebagai resto mewah. Tempat parkir kendaraan pengunjung juga terkesan kurang representatif. Hanya padatan tanah dan pasir yang kadang becek tergenang air.
Tetapi jangan salah, aneka masakan seafoodnya benar-benar nendang di lidah. Tak heran, warung yang menyediakan aneka olahan makanan laut itu selalu disesaki pengunjung yang membawa mobil.
Menu yang disediakan adalah kepiting, udang, kerang, tiram, dan aneka ikan laut dan tawar, yang disajikan sesuai pesanan pelanggan. Tinggal pilih, dibakar atau goreng. "Semua menu yang kami sajikan rasanya istimewa. Tapi yang menjadi favorit pengunjung sriping goreng atau bakar," jelas Ny Posinah pemilik warung.
Sriping (srimping) merupakan kerang dengan cangkang berbentuk mirip kipas, bulat tapi tipis. Dagingnya menggumpal seperti kerikil. Cara memasaknya dengan digoreng mentega atau dibakar.
Biasanya disajikan dalam cangkang. Tapi jangan khawatir, rumah kerang itu bisa dibuka secara gampang, dan akan lebih nyampleng jika di makan dengan menggunakan tangan. Setelah itu kita bisa menyantap dagingnya yang empuk dan gurih.
Meski harganya lumayan mahal, sekitar Rp 100.000 perkilo tak menyurutkan animo penyuka seafood. "Sehari bisa habis 40-50 kg srimping," jelasnya.
Harga di warung Pak Sangklak memang tidak dipatok secara tetap. Saat musim ikan, harga dipatok rendah. Maklum bahan baku mudah didapat. Tapi saat musim baratan, apa boleh buat harga menu turut melambung. "Kecuali ikan harganya relatif tetap. Ikan laut Rp 70.000 per kg dan ikan tawar Rp 65.000 per kg," jelas istri (alm) Pak Sangklak ini. Adapun kepiting jantan sekitar Rp 70.000 per kg dan betina Rp 30.000 per ekor.
Pak sangklak sendiri telah meninggal dua tahun lalu. Tetapi legenda kelezatan menu seafood-nya tetap terjaga. Pengunjung terus berdatangan ke warung sederhana ini.
Memang, sang istri-lah yang menjadi kunci rahasia kelezatan masakannya. Sejak dahulu yang memasak yang Ny Posinah. Sedangkan Pak Sangklak tak bisa memasak. Dia hanya hobi memancing.
“Sejak dahulu suami saya hobi memancing. Dia sering diajak bos-bos dan orang kaya berburu ikan. Nah usai mancing, biasanya mampir ke warung saya. Lambat laun pelanggan semakin banyak,” jelasnya.
Kini warung Pak Sangklak memiliki cabang. Yang "asli" menempati lahan milik PT IPU di Pantai Tanah Mas. Sedangkan resto di Jalan Telaga Mas Raya milik adik dan anaknya. (panji, andik)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.