Bubakan-Siapa tak suka es krim? Hidangan dingin yang lembut dan manis rasanya ini tentu banyak disukai banyak orang. Apalagi bila disantap ketika siang hari untuk melepas dahaga. Melihat adanya peluang untuk masuk dalam bisnis es krim, maka tanpa ragu Pak Sahidi pun mencoba untuk menggeluti bisnis es krim.
Berawal dari usaha menjual susu sapi murni. Karena susu tidak tahan lama maka membuat bapak dua orang anak ini untuk melakukan inovasi untuk memanfaatkan susu agar tidak terbuang. “Maka tercetuslah ide untuk es krim,” tuturnya.
Mulanya dia membuat es krim rasa pisang, akhirnya kini berkembang membuat es krim rasa durian. “Ini kan lagi musim-musim nya durian, jadi dari pada ada durian yang terbuang maka saya olah menjadi es krim,” kata dia.
Beberapa kali Sahidi melakukan eksperimen untuk menemukan resep yang pas. Agar percobaan nya tidak sia-sia maka setelah melakukan eksperimen dia memberanikan diri langsung menjual ke konsumen. Diapun tidak segan untuk meminta pendapat konsumen untuk mengetahui apakah resep yang dia gunakan komposisinya sudah apa belum. “Jadi biar ga sia-sia buat es krim langsung saya jual. Kalau es krim itu yang penting lembut,” ungkapnya yang sudah 1,5 tahun ini memproduksi es krim.
Dalam sehari Sahidi mampu menghabiskan 40 liter susu serta 3 kg durian bisa menghasilkan 60 liter es krim, dengan biaya produksi Rp 6000 per liter. Sahidi menjelaskan cara membuat es krim nya dengan system pasteurisasi. “Susu di pasteurisasi 90 derajat, kemudian dicampur emulsion pembuat es krim, dan durian,” jelasnya.
Es krim buatan Sahidi ini mampu bertahan hingga dua tahun, walaupun dia tidak menggunakan bahan pengawet. Dari 1 liter es krim dapat menjadi 15 cup. Harga jual es krim per cup bervariasi. Sahidi mematok es krim buatannya dengan harga Rp 3000-5000,00 tergantung besar kecilnya cup yang digunakan.
Pemasaran es krim durian ini masih terbatas di wilayah Mijen saja. Sahidi menawarkan es krimnya di tempat-tempat wisata di Mijen, seperti Gonoharjo, berbagai tempat pemancingan. Selain itu dia juga dapat menerima pesanan, misalnya untuk acara pernikahan atau acara syukuran. “Masih di sekitar sini saja, belum sampai ke pusat kota Semarang,” tutur warga Dusun Kuncen RT 04 RW 03 Bubakan Mijen.
Mengingat durian merupakan buah musiman, maka untuk mengantisipasi nya saat musim durian seperti ini Sahidi membuat stok es krim durian. “Durian juga bisa tahan lama kalau disimpan dalam freezer,” terangnya.
Sebelum membuat produk es krim durian, Sahidi pun berkreasi membuat susu durian dan youghourt durian. Mengingat Bubakan merupakan sentral susu sapi dan juga sebagai sentra durian.
Belum puas dengan produk es krim durian nya, Sahidi berencana untuk mengolah durian menjadi panganan lain yakni Jenang durian. “Untuk resep nya saya sudah punya, namun belum saya coba. Mungkin dalam waktu dekat ini bisa terwujud,” tandasnya. (Wara)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.